analisis

Agresi kini di masyarakat semakin membudaya. Melalui daya persuasive media massa maupun karena motif tersendiri, beberapa orang telah berperilaku anti-sosial. Hal ini tampak nyata dengan adanya kasus-kasus di atas. Jika demikian dapat ditanyakan, dimana peran psikologi di masyarakat??????
Hal ini akan terjawab bila kita mencoba untuk mengenang sedikit hal-hal yang telah kita lalui atau kita dengar sampai sekarang. Pada dasarnya masyarakat Indonesia merupakan bangsa yang menjunjung kekeluargaan, maka hanya pada hal-hal yang menyangkut prinsipiil sajalah kita akan mendengar berita kekerasan. Itu teorinya. Namun pada prakteknya, bangsa kita sebenarnya merupakan bangsa pencinta kekerasan. Sejak sebelum berdirinya Negara ini, kerajaan-kerajaan seperti Singosari, Majapahit, dll. Selalu melakukan invasi kesana-sini untuk memperluas kekuasaan, dan menguasai secara totalitas. Hal ini berlanjut sampai mulai terbentuknya NKRI. Pada era Soekarno, masih banyak kekerasan yang terjadi, puncaknya G30S PKI. Setelah itu berganti era, yaitu dilanjutkan Soeharto. Pada era ini kekerasan semakin banyak terjadi, dari PETRUS, sampai puncaknya adalah kerusuhan Mei 98. kemudian berlanjut terus sampai sekarang.
Sebenarnya kekerasan dalam bentuk verbal maupun non-verbal tidak akan terjadi jika adanya saling toleransi. Adanya rasa saling memiliki dan membutuhkan sebagai patner kerja. Maka relasi buruh dengan majikan terjaga, perselisihan yang destruktif pun akan terhindarkan.
Namun hal ini dirasa sulit untuk terlaksana, jika hal-hal yang mendukung perubahan perilaku agresif tidak segera dicanangkan. Perilaku agresif ini dapat berkurang jika adanya komunikasi persuasive yang efektif, dan media massa turun ambil bagian, dengan lebih menyajikan tontonan, ataupun sajian yang lebih membangun pola pikir Humanistik. Dimana dihargainya perbedaan yang ada, bukan sebagai sesuatu yang mengancam, namun sebagai pemerkaya budaya, ataupun pengetahuan kita. Dan yang akan sangat membantu dalam ‘mengurung’ perilaku agresif ini adalah dibutuhkannya perubahan sikap, yang akan mempengaruhi persepsi, intensi, hingga sampai pada perubahan perilaku agresi. Untuk itu diperlukan cukup banyak peran psikolog sosial, guna menganalisis dan mengevaluasi untuk langkah-langkah selanjutnya.